Satuvideo viral di media sosial memperlihatkan alat berat senggol mobil hingga ringsek parah, videonya sudah ditonton hingga 1,3 juta kali. - Halaman 3 Heboh Gaji CEO ACT Sentuh Rp 250 Juta per Bulan, Trending Twitter Senin Dini Hari X 12 jam lalu . Penemuan Bayi dalam Kardus Dapat Nama dari Wali Kota Bandar Lampung, 'M Rizki'Gaya Hidup BuddyKu Selasa, 31 Januari 2023 - 1510 Menjadi operator alat berat merupakan pekerjaan yang memiliki tingkat risiko tinggi dalam pelaksanaannya. Operator alat berat harus siap untuk bekerja dalam segala kondisi, baik dalam cuaca buruk maupun di ketinggian yang tinggi. Kemampuan dan kemauan untuk bekerja dalam kondisi yang sulit sangat dibutuhkan untuk menjadi operator alat berat, sehingga wajar saja jika gaji operator alat berat yang ditawarkan lumayan menggiurkan. Walaupun pekerjaan ini memiliki risiko tinggi, namun gaji yang diterima operator alat berat menjanjikan. Imbalan gaji yang tinggi sangat cocok bagi mereka yang memiliki passion dalam bidang ini dan siap untuk mengambil risiko. Siapa Sih Operator Alat Berat Operator alat berat adalah profesional yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dan menggerakkan berbagai jenis peralatan alat berat konstruksi. Mereka memainkan peran penting dalam proses konstruksi, membantu dalam membangun berbagai struktur seperti jembatan, jalan, dan bangunan. Peralatan alat berat yang dikendalikan oleh operator alat berat meliputi ekskavator, forklift, backhoe, dump truck, truk kargo, dan crane hidrolik. Masing-masing operator alat berat memiliki spesialisasi tersendiri dalam bidang konstruksi. Sebagai profesional yang mengendalikan peralatan yang berat dan memiliki risiko tinggi, operator alat berat harus memiliki sertifikat resmi seperti seorang pengemudi yang memiliki SIM. Sertifikat ini merupakan bukti bahwa operator alat berat memiliki keahlian dan kualifikasi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaannya dengan aman dan efisien. Berapa Gaji Operator Alat Berat Operator alat berat memiliki tugas penting dalam dunia konstruksi, mengoperasikan peralatan besar seperti bulldozer, excavator, dan backhoe untuk membantu proyek berjalan dengan lancar. Standar kerja untuk operator alat berat adalah 40 jam per minggu, yaitu 8 jam per hari selama 5 hari dalam seminggu. Seperti halnya pekerjaan konstruksi pada umumnya, ada saat-saat puncak yang membutuhkan pekerja untuk bekerja lebih lama. Jumlah jam tambahan yang harus dikerjakan setiap minggu sangat bervariasi tergantung pada industri dan wilayah tempat operator bekerja, dan akan berbeda-beda untuk setiap pekerjaan. Menjadi operator alat berat merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan tanggung jawab, karena mereka bertanggung jawab untuk mengoperasikan peralatan besar seperti excavator, crane, dan forklift. Tak heran bila gaji operator alat berat cukup tinggi di beberapa wilayah dan perusahaan. Gaji operator alat berat excavator berkisar antara Rp. hingga Rp. dengan pola kerja 25 hari kerja dan 5 hari off. Gaji operator crane juga tak kalah tinggi, berkisar antara Rp. hingga Rp. dengan pola kerja 20 hari kerja dan 10 hari off. Sementara itu, gaji operator forklift rata-rata berkisar antara Rp. hingga Rp. per hari, sehingga perkiraan gaji setiap bulannya adalah sekitar Rp. hingga Rp. Namun, gaji pekerja operator alat berat ini bisa berbeda-beda di setiap wilayah dan perusahaan. Manajemen perusahaan dan wilayah pengerjaan mempengaruhi besar kecilnya gaji yang diterima oleh operator alat berat. Oleh karena itu, bagi yang ingin menjadi operator alat berat, sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor ini sebelum memutuskan bekerja di suatu perusahaan. 7 Wali Kelas mempunyai ekuvalensi 2 jam tatap muka per minggu. Berdasarkan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018, pasal 6 ayat 4 berbunyi" Tugas tambahan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diekuivalensikan secara kumulatif dengan paling banyak 6 (enam) jam Tatap Muka per minggu bagi Guru mata pelajaran. Semua jenis alat berat konstruksi bangunan harus dipergunakan semaksimal mungkin. Supaya proyek cepat kelar. Serta untuk efisiensi biaya. Sebagaimana kita ketahui. Sebagian besar alat kerja proyek adalah sistem sewa. Maka dari itu, selain harus bayar sewa, kontraktor juga dibebankan biaya operasi alat berat. Apa saja itu?. Melanjutkan pembahasan sebelumnya, yakni tentang alat berat proyek. Tidak lengkap rasanya, kalau Anda membaca artikel bagian ke-3 ini. Artikel ini secara khusus menjelaskan tentang cara menghitung biaya operasional alat, yang Anda pakai sewa. Pengertian dan manfaat menyediakan biaya Biaya operasi alat berat artinya sejumlah dana yang wajib Anda sediakan setiap saat, untuk operasional sebuah alat yang di sewa, maupun alat yang Anda miliki sendiri. Demi kelancaran proses konstruksi bangunan. Silahkan perhatikan kata-kata yang kami garis bawahi. Mengapa harus setiap saat?. Pemakaian alat berat pada proyek tergolong sangat tinggi. Bahkan sering sampai tengah malam lembur. Sisi lain, mayoritas alat berat adalah sistem mekanis. Oleh sebab itu, sewaktu-waktu membutuhkan biaya untuk bahan bakar, pelumas, servis bahakan biaya untuk operator. Nah, dengan ketersediaan dana tersebut, dipastikan alat berat beroperasi dengan benar, dan maksimal. Jenis-jenis biaya operasional dan contoh-contohnya Rincian biaya operasi alat berat terbagi menjadi 5 macam. Dan masing-masing biaya dalam hitungan jam per jam, yaitu 1. Bahan bakar dan pelumas Pengadaan bahan bakar dan pelumas adalah wajib bagi segala jenis kendaraan bermotor. Apalagi alat berat proyek, yang memiliki tenaga daya dan kapasitas sangat besar. Sebab 2 unsur inilah yang menjadi penentu besar kecilnya pemakaian bahan bakar, maupun pelumas. Jikalau besar, tentu biaya yang dibutuhkan juga besar. Demikian pula sebaliknya. [Contoh 1] Buldoser 115 HP. Berdasarkan HSP Kota Semarang tahun 2019. Biaya operasi alat berat ini per jam adalah Rp Dari biaya tersebut ternyata alokasi untuk pengadaan bahan bakar dan pelumas sebesar Rp Atau, sekitar 47,09% dari total biaya operasi. Janga lupa. Biaya ini per jam loh!.. 2. Pelatihan operator alat workshop Keahlian dan keterampilan mengoperasikan alat berat adalah wajib bagi setiap operator. Untuk mencapai hal tersebut tentu tidak bisa dilakukan secara otodidak. Tapi, harus melalui pelatihan yang ketat. Adapun trainer yang bertugas untuk itu bukanlah pihak rental. Melainkan produsen alat langsung. Oleh sebab itu, Anda wajib mengalokasikan dana. [Contoh 2] Mesin Stone crusher kapasitas 50 ton. Biaya pelatihan operator, dan pembantu operator disediakan biaya Rp Atau sebesar 10,82% dari total biaya operasi alat berat, yang berjumlah Rp 3. Servis perbaikan dan perawatan Besar kecilnya biaya servis adalah tergantung kondisi alat pada saat itu. Bilamana sekedar ganti oli atau tune up, tentu pihak rental bisa menangani sendiri. Dan posisi alat berat tetap berada di proyek. Namun, jikalau terjadi kerusakan parah. Tentunya yang harus menangani adalah tenaga ahli dari pihak produsen. Bisa jadi juga alat berat harus diboyong kembali ke base camp. Ini semua membutuhkan biaya yang sangat besar. Maka dari itu, diperlukan alokasi dana untuk perbaikan dan perawatan. Jumlahnya tidak tangung-tanggung. [Contoh 3] Sekelas Wheel loader saja mencapai 20,75% dari biaya operasi alat berat. Yaitu sebesar Rp dari Rp 4. Upah operator alat berat Diantara 3 contoh alat diatas. Persentase biaya untuk operator yang paling besar adalah Wheel loader. Yakni sebesar 8,86% atau sekitar Rp dari biaya operasional alat. Sedangkan alokasi biaya upah operator Stone crusher hanya 4,81%. Dan Buldoser sebagai alat berat yang besar, hanya menyediakan dana 4,98%. 5. Upah pembantu operator Alokasi biaya operasional yang tak kalah penting adalah untuk upah pembantu operator. Setiap alat berat wajib memiliki 1 pembantu operator. Besar upah rata-rata sebesar Rp Dibanding dengan upah sang operator, hanya setengahnya. Sangat timpang. Tapi, apa boleh buat. Demikian ketentuan dari pemerintah. Tentang besaran biaya operasi alat berat serta rincian-rincian biaya. Menghitung biaya operasional alat berat sebenarnya sangat mudah. Asalkan data yang diperlukan sudah lengkap dan update. Data-data yang dimaksud, beserta dengan kode untuk perhitungan adalah 1. Daya/tenaga Pw 2. Kapasitas/kemampuan alat Cp 3. Umur alat A 4. Batas maksimal operasi alat jam kerja per tahun W 5. Harga alat berat B 6. Upah tenaga kerja 7. Harga bahan bakar h1 8. Harga pelumas h2 9. Suku bunga per tahun 10. Dan koefisien masing-masing biaya. a. Koefisien minimum dan maksimum biaya Besarnya koefisien ditentukan menurut pemakaian alat. Bila, alat berat digunakan untuk kerja ringan. Maka koefisien biaya kecil. Sebaliknya. Jikalau alat dipakai untuk kerja berat. Berarti koefisien biaya jadi tinggi/besar. Tingkat pemakaian alat yang berbeda ini sering juga disebut dengan istilah koefisien minimum dan maksimum. Jenis biaya operasi alat berat yang dikenakan berdasarkan koefisien, ada 4 macam yakni 1. Bahan bakar f1 = 12 – 15% 2. Pelumas f2 = 2,5 – 3% 3. Workshop g1 = 6,25 – 8,75% 4. Perbaikan dan perawatan maintenance g2 = 12,5 – 17,5% b. Contoh perhitungan biaya operasi mesin bore pile Spesifikasi mesin bor pile misalnya seperti berikut Pw = 150 HP Cp = m W = jam B = Rp h1 = Rp h2 = Rp Upah operator = Rp Pembantu operator = Rp Mesin tersebut, misalkan digunakan untuk kerja berat. Berarti koefisien biaya yang digunakan adalah yang paling tinggi. Cara menghitung masing-masing biaya seperti berikut Biaya bahan bakar dan pelumas F Rumus F = f1 x Pw x h1 + f2 x Pw x h2 = 15% x 150 x Rp + 3% x 150 x Rp = Rp Biaya workshop G Dengan rumus G = g1 x B W = 8,75% x Rp = Rp Perbaikan dan perawatan alat K Rumus K = g2 x B W = 17,5% x Rp = Rp Biaya upah efektif per jam Upah operator H = Rp 7 jam = Rp Upah pembantu operator I = Rp 7 jam = Rp Dengan demikian, total biaya operasi alat berat bor pile adalah = F + G + K + H + I = Rp + Rp + Rp + Rp + Rp = Rp c. Persentase rata-rata biaya operasi mesin bore pile Berdasarkan perhitungan diatas, diketahui persentase rata-rata masing-masing biaya adalah 1. F = Rp Rp x 100 = 75,265% 2. G = Rp Rp x 100 = 5,015% 3. K = Rp Rp x 100 = 10,029% 4. H = Rp Rp x 100 = 6,684% 5. I = Rp Rp x 100 = 3,008% [Penutup] Kebutuhan operasional alat yang bekerja berat Biaya operasi untuk alat berat jenis lain kemungkinan besar tidak sama dengan bor pile. Namun dari persentase biaya diatas, untuk jenis mesin yang beroperasi secara berat. Anda telah memiliki gambaran tentang kebutuhan biaya untuk bahan bakar dan pelumas. Persentasenya dipastikan tidak jauh berbeda. Pertanyaan terakhir. Kepada siapakah biaya operasi alat berat dibebankan?. Pihak rental atau penyewa?. Jawabnya, penyewa. Maka dari itu kesimpulannya. Jikalau Anda menyewa alat berat. Maka Anda wajib mengeluarkan 2 jenis biaya sekaligus. Yakni biaya sewa. Yang Anda bayar kepada pemiliki alat. Dan biaya operasional alat. Yang Anda tanggung sendiri, selama menggunakan alat.
Makadari seorang teknisi atau disebut juga dengan operator sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan alat berat. per bulan. Setelah lima tahun, biasanya gaji pekerja tambang batu bara atau pekerja penggalian biasanya menghasilkan antara Rp 4,022,614sampai dengan Rp 9,832,951 per bulan. Durasi pekerjaan untuk seminggu adalah selama 40 jam.
1bulan yang lalu / Pendaftaran PPDB Tahap 1 telah ditutup per tanggal 10 Juni 2022 jam 14.00 WIB, namun sebenarnya ada cukup banyak pekerjaan yang bisa dilakukan ketika sudah menyelesaikan sekolah jurusan teknik alat berat dan juga memiliki gaji yang cukup besar. operator dan helper alat berat sekaligus memberi penilaian kinerja bawahan.
. 202 264 30 103 370 393 428 183